Selepas laga, juara Badminton Asia Championships 2022 itu mengaku pada awalnya sempat kelelahan melawan Gicquel/Delrue.
Maklum, runner-up Kejuaraan Eropa 2022 itu tampil apik sepanjang turnamen BWF level super 500 itu dengan mengalahkan beberapa nama beken seperti unggulan pertama Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), Mathias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark), hingga Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong) hingga Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran (Thailand).
Tidak heran dengan kepercayaan diri tinggi itu, pasangan Prancis itu percaya diri berlaga di babak pemungkas. "Kami menghadapi lawan tangguh di laga ini. Kami sempat kesulitan karena beradaptasi dengan lapangan. Beruntung kami bisa mengatasi hal itu dan memenangkan pertandingan," ungkap Zheng, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
Senada dengan Zheng, Huang Ya Qiong mengaku kemenangan yang diraih pasangan peringkat dua dunia itu tidak terlepas dari riuh suporter di Istora Senayan.
Sepanjang laga, para penonton di Istora tidak berhenti-hentinya mendukung pasangan peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020. "Penonton Istora Senayan berperan penting dalam kesuksesan kami. Mereka sangat hangat dan kami termotivasi menampilkan yang terbaik di sini," Zheng, menambahkan.
Dengan kemenangan ini, Zheng/Huang tercatat empat kali juara di turnamen Indonesia Masters. Pada edisi sebelumnya, Zheng/Huang telah memenangi gelar pada tahun 2018, 2019, dan 2020.
Untuk edisi kali ini, peraih gelar juara diganjar uang hadiah senilai 28.440 dolar AS atau sekitar Rp415 juta. Adapun untuk runner-up memperoleh hadiah uang tunai 13.680 dolar AS atau sekitar Rp199 juta.