Banyaknya angin yang berembus di lapangan, membuat andalan tuan rumah itu merasa kesulitan. Beruntung juara Indonesia International Challenge 2022 itu mampu mengatasi hal tersebut untuk menang dua gim langsung dalam tempo 31 menit.
"Pada pertandingan hari ini kami sempat kesulitan dalam beradaptasi dengan kondisi angin di lapangan dua. Saya sempat kewalahan di awal-awal sehingga sempat tertinggal. Pada pertengahan babak kami mendapatkan momentum akhirnya untuk meraih kemenangan di laga ini," ungkap Lanny kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Ganda putri yang memulai debut pada SEA Games 2021 itu terlihat mendominasi sepanjang tampil di turnamen BWF Tour Super 100 tersebut. Lanny/Ribka sudah melakukan persiapan dengan matang sehingga tampil superior sepanjang Indonesia Masters 2023. "Menghadapi turnamen ini kami sudah melakukan persiapan dengan matang. Saya mempelajari lawan-lawan yang dihadapi sehingga bisa mengatasi setiap lawan yang dihadapi," jelas Ribka.
Dengan kemenangan ini Lanny/Ribka akan berhadapan dengan wakil India, Tanisha Crasto/Ashwini Ponnappa, yang pada pertandingan sebelumnya menang melawan Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose dengan skor 14-21, 21-17, 21-11. "Menghadapi pasangan Crasto/Ashwini kami ingin fokus dan mempelajari terlebih dahulu gaya bermain mereka. Sejauh ini kami punya kepercayaan diri tinggi mengingat dapat melangkah jauh di Indonesia Masters 2023," ujar Lanny.
Namun, kegemilangan Lanny/Ribka tidak diikuti Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum. Juara Indonesia International Challenge 2023 itu terhenti langkahnya seusai bertekuk lutut di hadapan wakil Taiwan, Chang Ching Hui/Yang Ching Tun, dengan skor 17-21, 9-21.
Pasangan berperingkat 53 dunia itu mengaku tidak bisa keluar dari tekanan lawan sehingga harus menyerah dalam tempo 34 menit. "Secara keseluruhan permainan terbaik kami di laga ini tidak keluar. Sejauh ini kami tidak puas dengan pencapaian ini dan berupaya untuk mencapai level lebih baik lagi di turnamen berikutnya," Jesita, menjelaskan.