"Sejujurnya, ini adalah malam yang sukses buat saya. Untuk besok, saya tidak berekspektasi terlalu tinggi, saya hanya akan mencoba melakukan yang terbaik. Setelah itu, hasilnya kita lihat saja nanti," kata Yang, seperti dilaporkan Antara.
Hasil ini juga merupakan pencapaian tertinggi Yang sebagai pebulu tangkis Kanada pertama yang lolos ke final salah satu turnamen yang masuk ke kalender tur dunia Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Perjalanannya pada Indonesia Masters 2024 pun tidak mudah. Ia harus menghadapi para pemain unggulan, mulai dari Li Si Feng asal China di babak 32 besar, P Rajawat (India) di babak 16 besar, dan Lee Zii Jia (Malaysia) di perempat final.
Selain itu, pencapaiannya di semifinal juga menandai pertama kalinya Yang menang atas Ginting, setelah tiga kali kalah di Sudirman Cup Finals 2023, Singapore Open 2023, dan Hong Kong Open 2023.
Tunggal putra berperingkat 24 dunia itu mengatakan, kunci utama dari kemenangannya atas unggulan ketiga tersebut adalah dengan tampil lebih tenang dan siap untuk mengantisipasi serangan lawan. "Saya pikir itu tadi adalah pertandingan yang sangat bagus. Kami berdua bermain sangat baik, dan di akhir taktik lawan sangat bagus, tapi saya kira saya lebih siap untuk menghalaunya, dimulai dari gim kedua," ungkap Yang.
Saat ditanya apakah tempik sorai pendukung tuan rumah di Istora sempat membuatnya jatuh dalam tekanan, Yang justru mengaku merasa baik-baik saja dan menikmati jalannya pertandingan. "Saya baik-baik saja dengan keramaian di dalam arena. Sejujurnya, mungkin Ginting yang mendapatkan lebih banyak tekanan karena semua orang mendukungnya. Seperti yang kita tahu, atmosfernya sangat gila!" ungkap Yang.
"Namun, kembali lagi, setiap orang menangani tekanan dengan cara yang berbeda-beda, dan saya kira saya bisa menghadapinya sedikit lebih baik hari ini," Yang, menambahkan.
Dengan hasil ini, maka Yang berjumpa dengan tunggal putra Denmark Anders Antonsen di final turnamen BWF World Tour Super 500 ini.