Rahmat/Yeremia mencoba mengambil inisiatif penyerangan sejak awal laga. Dengan bermain lebih menekan, juara Sri Lanka International Challenge 2024 itu mampu unggul di gim pertama.
Di gim berikutnya, perbedaan atmosfer membuat runner-up Slovenia Open 2024 itu tertinggal dan harus melanjutkan set ketiga. Di gim penentuan, skor ketat dengan kejar-mengejar angka pun tercipta.
Dengan bermain lebih tenang, Rahmat/Yeremia mampu mempertahankan keunggulan dan akhirnya meraih kemenangan di laga ini dalam tempo 62 menit atas Hardianto/Ade. "Kami mencoba memegang kendali permainan di laga ini. Saat kami menang angin, kami mencoba menekan lawan dan hal itu berjalan dengan baik di gim pertama," ungkap Rahmat kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Ada sedikit perubahan angin di gim kedua saat kami yang pindah sisi lapangan mendapatkan tekanan oleh lawan. Jadi kami kehilangan sentuhan terbaik dan akhirnya tertinggal. Kami bisa mengembalikan kedudukan dan bersyukur bisa meraih kemenangan," Rahmat, menambahkan.
Dengan kemenangan ini, Rahmat/Yeremia akan menghadapi ganda putra Thailand, Chaloempon Charoenkitamorn/Worrapol Thongsa-Nga. Pasangan asal negeri "Gajah Putih" itu ke partai final seusai mengalahkan wakil Filipina, Christian Bernardo/Alvin Morada, dengan skor 21-11, 21-6.
Menilik rekor pertemuan, Rahmat tercatat pernah berhadapan dengan pasangan Chaloempon/Worrapol. Saat itu, Rahmat yang masih berpasangan dengan Muhammad Rayhan Nur Fadillah, mampu meraih kemenangan 22-24, 21-19, 21-16 melawan Chaloempon/Worrapol pada turnamen Thailand Masters 2023.
Rahmat bersama pasangan barunya bertekad mengulang prestasi apik tersebut, dengan mempersiapkan diri menghadapi partai puncak melawan Chaloempon/Worrapol. "Setelah ini kami mau fokus untuk recovery terlebih dahulu. Lawan terbilang tangguh dan kami akan mempersiapkan diri dengan baik menghadapi laga final," demikian Rahmat.