Gregoria sebetulnya berhasil membuka keunggulan dengan mengamankan kemenangan di game pertama. Namun sayangnya, pebulutangkis asuhan PB Mutiara Cardinal Bandung ini harus kehilangan game kedua dan kalah adu setting di game penentu. Hasil ini menjadi kekalahan keempat untuk Gregoria dalam lima kali pertemuan dengan Akane.
“Di game kedua kalau saja saya bisa lebih cepat menguasai keadaan lapangan, mungkin bisa ramai dan ada kesempatan untuk menang juga. Di game ketiga saat saya sedang unggul, serangan-serangan atau finishing saya dapat terus sama dia, jadi saya kebingungan harus gimana bola pengembaliannya,” jelas Gregoria Mariska Tunjung kepada Djarumbadminton.com.
“Menurut saya, mungkin dari segi mental harus diperbaiki. Karena akhir-akhir ini saya masih merasanya kurang baik di situ. Mungkin karena saya mau buru-buru menang, jadi malah tegang sendiri dan banyak buang poin. Mudah-mudahan ini bisa segera diperbaiki,” lanjutnya.
Dengan kalahnya Gregoria di tangan Akane, maka sektor tunggal putri harus rela kehilangan semua wakilnya di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500. Sebelumnya, Fitriani dan Ruselli juga harus angkat koper lebih cepat setelah dikalahkan lawan-lawannya dalam pertarungan dua game langsung.
Fitriani kalah 6-21 dan 17-21 dari wakil Tiongkok, Han Yue. Sedangkan Ruselli harus mengakui keunggulan Michelle Li lewat kekalahan 14-21 dan 15-21.