Pada pertandingan ini semifinalis BWF World Junior Championships 2022 tersebut mengaku kehilangan fokus menghadapi tunggal putri Jepang yang berada di berperingkat 94 dunia tersebut.
Saat sudah unggul di gim pertama, peraih medali perunggu SEA Games 2023 itu malah menurun grafik permainannya di gim kedua, sehingga lawan tampil lebih menyerang.
Momentum yang dibangun wakil negeri sakura itu terus berlanjut hingga gim ketiga. Hal membuat Ester tidak bisa keluar dari tekanan lawan dan harus menyerah dalam tempo 51 menit. "Pada pertandingan hari ini permainan saya sudah cukup baik. Saya menilai ada perubahan pola permainan lawan sehingga saya menjadi bingung dalam bermain," ujar Ester melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Saya sulit keluar dari tekanan lawan. Pada laga ini lawan sangat baik dalam mengontrol pertandingan sehingga saya terbawa ke dalam permainannya," tambah Indonesia International Challenge edisi 2022 itu.
Dengan hasil ini Ester pun gagal melanjutkan tren positif saat berhadapan dengan Hina Akechi di 16 besar turnamen BWF World Junior Championships edisi 2022. Saat itu, di Santander, Spanyol, adik kandung Chico Aura Dwi Wardoyo itu menang lewat pertarungan rubber game 21-19, 18-21, 21-16 atas Hina Akechi.
Kekalahan kali ini juga membuat Ester gagal mempertahankan gelar juara Indonesia Masters Super 100 yang sebelumnya diraih di Medan. Saat berlaga di GOR Pancing, dia menjadi jawara seusai pada partai puncak mengalahkan wakil Taiwan, Chiu Pin-Chian, dengan skor 21-15, 21-19.
Hasil ini terbilang kurang apik dan membuat Ester bertekad untuk segera bangkit. "Untuk tampil di level yang lebih tinggi, saya harus mempersiapkan diri dengan menambah tenaga pada pukulan. Tidak mudah untuk tampil di level 100 ke atas untuk bisa mencetak poin," tutur juara International Challenge 2023 di Medan itu.
"Untuk itu dibutuhkan smes dengan tenaga ekstra sehingga saya harus memperbaiki dalam hal tersebut," pungkasnya