Perjuangan pemain asal Denpasar itu menjadi juara sejatinya tidak mudah. Sepanjang laga Dhinda mendapatkan tekanan dari lawan sehingga skor ketat terjadi. Dengan kondisi yang tidak dalam prima, Dhinda akhirnya mampu untuk tampil tenang untuk akhirnya meraih kemenangan dua gim langsung dalam tempo 51 menit.
"Dhinda nggak menyangka bisa meraih kemenangan dua gim langsung di laga ini. Saat gim kedua, Dhinda sempat tertinggal tiga angka dari lawan," ujarnya melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Dalam kondisi tertinggal Dhinda mencoba untuk membuat lawan kehilangan fokus dengan meminta break. Strategi itu berjalan dengan baik sehingga Dhinda bisa membuat kedudukan imbang dan meraih kemenangan," Dhinda, menambahkan.
Menghadapi laga final, Dhinda sejatinya tidak dalam kondisi terbaik seusai luka di bagian kakinya sering mengeluarkan darah. Namun, dengan semangat tinggi, juara Seleknas 2024 itu mampu memberikan pembuktian bisa mengatasi rasa sakit untuk akhirnya meraih gelar juara turnamen bulu tangkis BWF Super Tour 100. "Sebelum bertanding, Dhinda sempat berbincang dengan pelatih mengenai kondisi Dhinda yang seperti ini. Pelatih Dhinda terus memberikan motivasi untuk tidak memikirkan rasa sakit Dhinda karena hanya semangat yang bisa melawan rasa sakit yang Dhinda rasakan," tuturnya.
Pencapaian gelar juara yang didapatkan Dhinda sejatinya terbilang luar biasa seusai berjuang dari babak kualifikasi. Lawan yang dihadapi pada babak utama juga tidak mudah untuk akhirnya meraih gelar juara di hadapan publik kota pahlawan. "Pada turnamen ini Dhinda menargetkan untuk memberikan yang terbaik. Apa pun hasilnya, Dhinda punya tekad untuk bisa mempersembahkan yang terbaik," pungkasnya.