Indonesia Masters II 2024 Super 100 - Deswanti Melaju, Kyla dan Mutiara Kandas

Deswanti Hujansih Nurtertiati (Humas PP PBSI)
Deswanti Hujansih Nurtertiati (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Surabaya | Deswanti Hujansih Nurtertiati mencoba meraih hasil yang lebih baik saat berlaga pada Indonesia Masters II 2024 Super 100 di Surabaya. Berlaga di Jatim Expo, Surabaya, Rabu (30/10), tunggal putri kelahiran 3 Maret 2004 itu melaju seusai mengalahkan wakil Sri Lanka, Ranithma Liyanage, dengan skor 21-18, 21-19.

Pada laga ini, pebulu tangkis peringkat ke-141 dunia itu mengaku ingin bangkit dari keterpurukan, seusai pekan lalu pada Indonesia International Challenge 2024 tidak bermain maksimal. Deswanti langsung tersingkir di babak 32 besar saat berhadapan dengan wakil Malaysia, Wong Ling Ching, dengan skor 21-15, 10-21, 18-21.

"Saya pasti termotivasi memberikan yang terbaik setelah sebelumnya tidak bermain maksimal. Perlahan saya mencoba mengembalikan bentuk permainan dan kepercayaan diri saya. Saya menatap tampil di turnamen  Indonesia Masters II 2024 Super 100 di Surabaya dengan lebih optimisme serta kepercayaan diri agar bisa melangkah jauh," papar Deswanti melalui siaran pers Humas PP PBSI.

Dengan kemenangan ini, Deswanti akan jumpa wakil Taiwan, Liang Ting Yu. Menghadapi babak 16 besar, Deswanti berupaya untuk tampil lebih baik lagi dengan tidak banyak membuang kesempatan saat sudah unggul. "Menatap babak berikutnya, saya tidak mau banyak melakukan kesalahan sendiri. Saya harus bermain lebih lepas lagi dan tidak mau terbebani dengan hasil," ungkapnya.

Namun, keberhasilan tidak diikuti oleh Mutiara Ayu Puspitasari dan Kyla Legiana Agatha. Mutiara terhenti langkahnya seusai menyerah dari wakil Taiwan,  Liang Ting Yu, dengan skor 15-21, 12-21. Kyla kalah di babak 32 besar dari wakil Taiwan lainnya, Lee Yu-Hsuan, dengan skor 21-17, 19-21, 15-21.

Dengan hasil ini, selain Deswanti, wakil tuan rumah lainnya di  sektor tunggal putri yang menembus babak 16 besar adalah Chiara Marvella Handoyo, Tasya Farahnailah, Yulia Yosephine Susanto, Ruzana, Bilqis Prasista, serta Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi.