Pasangan yang memulai debut di Thailand Masters 2024 itu mengaku kesulitan meladeni perlawanan Raymond/Patra pada awal laga. Setelah mampu unggul di gim pertama, permainan Rahmat/Yeremia jauh lebih cair untuk akhirnya bisa meraih kemenangan dua gim langsung dalam tempo 33 menit.
"Pada laga ini kami agak nervous menghadapi rekan satu negara yang sudah mengetahui kelebihan dan kelemahan kami. Pada laga ini kami bisa keluar dari tekanan lawan dan meraih kemenangan," ujar Rahmat melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Kami kesulitan meladeni permainan lawan karena sudah sering berlatih bersama di pelatnas Cipayung. Jadi kami sudah mengetahui kelemahan dan kelebihan mereka untuk memastikan kemenangan di laga ini," tambahnya.
Gelar juara di Surabaya membuat Rahmat/Yeremia seolah menghapus memori buruk pada Indonesia Masters I 2024 Super 100 di Pekanbaru. Saat itu bermain di GOR Remaja, Rahmat/Yeremia harus puas sebagai runner-up seusai menyerah di partai final dengan skor 19-21, 15-21 dari wakil Thailand, Chaloempon Charoenkitamorn/Worrapol Thongsa-Nga. "Pasti senang rasanya karena kami kemarin di Pekanbaru gagal meraih gelar juara. Raihan gelar juara di turnamen ini menjadi batu loncatan kami untuk ke depannya bisa meraih hasil yang lebih baik lagi," ungkap Yeremia.
Hasil ini membuat Rahmat/Yeremia melanjutkan tren positif mereka di kota pahlawan. Pekan lalu pada ajang Indonesia International Challenge 2024, Rahmat/Yeremia juga naik podium tertinggi seusai mengalahkan wakil Taiwan, Lu Ching Yao/Wu Guan Xun, dengan skor ketat 23-21, 23-21.
Kekompakan keduanya terlihat sudah mulai baik sejak dipasangkan. Baik Rahmat maupun Yeremia berharap bisa tampil lebih maksimal saat berlaga di turnamen yang levelnya lebih bergengsi. "Dari skala 1 sampai 10 level kekompakan kami sejauh ini di angka delapan atau sembilan. Dari performa, kami sudah jauh lebih padu. Saat ini kami tinggal mempersiapkan diri untuk tahun depan saat tampil pada turnamen Thailand Masters dan Indonesia Masters yang levelnya BWF Super 300 dan BWF Super 500," kata Yeremia.
Sementara, Raymond Indra/Patra Harapan Rindorindo sudah memberikan yang terbaik di partai final. Sempat menyulitkan Rahmat/Yeremia, permainan Raymond/Patra mengendur sehingga harus menyerah dua gim langsung di laga ini. "Kami sudah memberikan perlawanan maksimal. Mungkin masih belum menjadi rezeki kami. Tentu ke depannya kami harus mempersiapkan diri dengan baik lagi untuk bisa bersaing dengan pasangan yang levelnya di atas kami," ujar Raymond.
Pencapaian runner-up yang diraih oleh Raymond/Patra membuat keduanya harus puas kembali menjadi finalis. Pada dua turnamen sebelumnya, yaitu Indonesia International Challenge 2024 dan Vietnam Open 2024, ganda putra peringkat ke-93 dunia itu juga finis sebagai runner-up.