(Indonesia Masters) Tanpa Momota, Persaingan Tetap Ketat

Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) saat sesi tanya jawab konfrensi pers Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500.
Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) saat sesi tanya jawab konfrensi pers Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Kejuaraan Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500 dipastikan tidak akan diikuti pebulutangkis peringkat satu dunia asal Jepang, Kento Momota karena mengalami insiden kecelakaan di Malaysia saat hendak menuju ke bandara udara Kuala Lumpur, Senin (13/1). Meski demikian, persaingan di nomor tunggal putra akan tetap berlangsung ketat.

“Yang pertama, saya berharap semoga nggak ada cedera yang serius untuk Momota. Semoga ia lekas pulih,” ungkap Anthony Sinisuka Ginting saat konfrensi pers Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (13/1).

“Walaupun nggak ada Momota di Kejuaraan ini, persaingannya pasti akan tetap ketat. Karena saya rasa yang lainnya pun pasti ingin membuktikan, termasuk saya sendiri. Jadi memang harus benar-benar fokusnya dijaga,” bebernya menambahkan.

Lebih lanjut Anthony mengatakan bila dirinya ingin memperbaiki hasil kurang maksimal yang didapatkannya pada kejuaraan Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, pekan kemarin. Pada penampilan sebelumnya, Anthony langsung terhenti di babak pertama usai menelan kekalahan 16-21 dan 20-22 dari tunggal putra Tiongkok, Huang Yu Xiang.

“Hasil di Malaysia memang kurang memuaskan, tapi pasti ada kesempatan lain. Kalau target, semua pemain di sini pasti mau jadi yang terbaik. Saya nggak mau terpaku hasil, tapi bagaimana jaga fokusnya, fokus buat bisa ngasih yang terbaik yang saya punya dan yang saya bisa,” katanya.

Tampil sebagai tuan rumah tentunya menjadi saat yang ditunggu-tunggu bagi para pemain Indonesia, tak terkecuali Anthony. Namun tunggal putra peringkat tujuh dunia ini mengatakan bahwa ia harus bisa mengontrol diri dengan baik agar tidak menjadi bumerang untuknya.

“Sebetulnya ada dua sisi, jadi tuan rumah pasti excited, dukungan supporter itu bagus, bisa jadi motivasi, tapi bisa juga jadi bumerang. Jadi bagaimana caranya harus bisa kontrol kondisi itu dengan baik,” tutupnya.

Sementara itu, pebulutangkis tunggal putra Taiwan, Chou Tien Chen juga berharap bisa melebihi pencapaiannya pada tahun lalu. Pada Daihatsu Indonesia Masters 2019 lalu, Chou langsung tersingkir di babak pertama setelah kalah 13-21 dan 13-21 dari wakil Malaysia, Lee Zii Jia.

“Tahun ini berharap untuk melebihi hasil yang sudah saya capai di tahun sebelumnya. Walaupun tanpa kehadiran Kento Momota persaingannya masih tetap ketat. Jadi saya mau tetap fokus karena setiap pemain punya kelebihannya masing-masing, jelas Chou Tien Chen.