Kemenangan ini juga sekaligus memperpanjang catatan kemenangan Nita/Putri atas Bengisu/Nazlican menjadi 2-0. “Alhamdulillah bisa juara di sini. Karena sebelumnya kita sudah pernah bertemu, jadi sudah sama-sama tahu mainnya gimana,” ujar Nita Violina Marwah kepada djarumbadminton.com.
“Tapi di pertandingan tadi permainan mereka agak berbeda dari pertemuan sebelumnya. Hari ini lawan bermain lebih cepat. Jadi di game pertama kita juga sempat terkejut dan sedikit bingung. Tapi Alhamdulillah bisa kita atasi. Di game kedua juga kita sempat tertinggal terus poinnya. Tapi akhirnya kita bisa mengejar di poin-poin akhir,” sambungnya menjelaskan.
Hasil manis ini menjadi gelar juara internasional pertama bagi Nita/Putri di awal tahun 2019. Meski tampil sebagai non unggulan, namun pasangan ganda putri asuhan PB Exist Jakarta ini mampu mengalahkan Bengisu/Nazlican yang merupakan unggulan pertama pada kejuaraan ini. “Mudah-mudahan dengan gelar juara ini kita bisa lebih konsisten lagi kedepannya,” harap Nita.
Sementara itu, keberhasilan yang diraih Nita/Putri ini masih belum bisa diikuti wakil tunggal putri Indonesia, Choirunnisa. Choirunnisa harus mengakui keunggulan pebulutangkis asal Thailand, Supanida Katethong setelah menyerah dua game langsung 16-21 dan 13-21 di babak final Iran Fajr International Challenge 2019.
Indonesia dipastikan membawa pulang dua gelar juara di Iran Fajr International Challenge 2019. Setelah Nita/Putri dari sektor ganda putri, satu gelar lagi dipersembahkan ganda putra yang menampilkan all Indonesian Final antara Pramudya Kusumawardana Riyanto/Yeremia Erich Yoche Yacob dan Adnan Maulana/Ghifari Anandaffa Prihardika. Keduanya baru akan bertanding sore waktu setempat.