"Pertama, syukur Alhamdulillah kami diberikan kemenangan tanpa cedera hari ini. Pertandingan yang sangat ketat, sangat menegangkan, sangat sengit sampai akhir," tutur Fikri kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Fikri juga mengungkapkan, keduanya hanya fokus untuk memberikan poin secara mudah kepada lawan selama pertandingan, terutama di gim penentu. "Tidak ada pola yang diubah," katanya.
"Di gim ketiga kami hanya coba untuk mencari satu poin demi satu poin. Kami tidak berpikir kami tertinggal berapa, yang penting bagaimana terus mencoba mengejar," Fikri, menambahkan.
Sementara menurut Bagas, di awal gim ketiga, mereka cukup cukup kesulitan untuk keluar dari tekanan Man/Kai. "Setelah interval, kami mengakali dengan tidak banyak bermain depan," tuturnya.
Bahkan, lanjut atlet asal klub SGS-PLN Bandung itu, ketika Man/Kai telah mengantongi match point, keduanya telah pasrah dengan hasil pertandingan nanti. "Apalagi pengembalian saya sudah terus-terusan tanggung, tapi mungkin rezekinya lawan tidak berhasil membalikkan. Setelah itu, kepercayaan diri kami muncul lagi sementara sepertinya mereka kepikiran juga," ujar Fikri
"Kami introspeksi dari hasil di Korea untuk tidak takut untuk kalah, berapa pun tertinggal harus terus mencoba mengejar. Semangat pantang menyerahnya harus ada," pungkasnya.