"Puji Tuhan, permainan yang saya inginkan hari ini bisa keluar. Semoga kemenangan ini menjadi tambahan motivasi untuk pertandingan yang tidak kalah sulit besok di semifinal," ujar atlet asal Wonogiri, Jawa Tengah ini, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Akane adalah pemain yang sangat ulet dan mempunyai kualitas luar biasa. Sama sekali tidak mudah untuk mengalahkan dia. Kunci kemenangan saya adalah berani untuk mengadu reli, sabar, dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri," Gregoria, menjelaskan.
Meski demikian, di gim kedua, Gregoria mengakui kerap melakukan kesalahan sendiri. Imbasnya, Yamaguchi mampu meraup poin demi poin dan memaksakan laga ini dimainkan sebanyak tiga gim. "Saya berusaha bangkit dan tidak mengulangi hal itu di gim ketiga," kata juara Spain Masters 2023 ini.
Di awal gim penentu, Gregoria mampu membuka jarak keunggulan dari lawan. Namun, Yamaguchi mampu mengejar ketertinggalan poin, hingga terjadi pertarungan sengit tercipta di "angka-angka tua". "Saya tidak berpikir apa-apa karena sebelum poin 21 saya rasa saya tidak bisa merasa saya unggul, karena dengan kualitas dan kegigihannya, dia bisa menyusul kapan saja," papar Gregoria.
"Jadi sebisa mungkin bagaimana fokus mendapatkan poin demi poin. Kalau dia dapat poin, saya juga harus dapat poin," tambahnya
Gregoria pun akhirnya berhasil mengunci kemenangan rubber game, setelah mengantongi dua match poin di pengujung pertandingan. "Saya senang dengan kemenangan ini, tapi tidak mau terlalu larut. Saya mau langsung fokus untuk pertandingan besok lawan He Bing Jiao," pungkasnya.