"Pasti ada rasa kecewa (karena tidak maksimal) di Olimpiade. Ada rasa kepercayaan diri yang turun, ada rasa menyesal, tapi untuk sekarang kita coba melupakan karena masih ada kesempatan dan harapan baru. Saya lakukan apa yang saya bisa agar bangkit kembali, asal itu positif, bisa buat saya bangkit lagi," kata Fajar, dikutip dari Antara, Kamis (15/8).
"Tidak mudah bangkit dari kegagalan, tapi kami akan coba nikmati prosesnya. Hidup harus terus berjalan dan tidak mungkin (kami) harus stop di sini saja, dan kami akan berusaha lagi," Rian, menambahkan.
Mengenai persiapan menjelang Japan Open 2024, pasangan peringkat ke-6 dunia itu sudah berlatih tak lama sejak mereka tiba di Tanah Air dari rangkaian pertandingan Paris 2024.
Baik Fajar maupun Rian mengatakan ingin melakukan yang terbaik di lapangan agar terus kompetitif dan mencapai hasil maksimal. "Kami ingin mendapatkan hasil terbaik di semua pertandingan. Pastinya tidak mudah, tapi target Olimpiade sudah lewat, jadi ke depannya kami menargetkan untuk melakukan yang terbaik dan terus berusaha," kata Rian.
Saat disinggung apakah mereka masih memiliki ambisi untuk mengikuti Los Angeles 2028, juara bertahan All England Open itu mengatakan bahwa, "tidak ada yang tidak mungkin."
Namun, Fajar/Rian berharap persiapan menjelang Olimpiade bagi para atlet bisa dimatangkan jauh sebelum ajang olahraga dunia empat tahunan tersebut digelar. "Ke depannya tim ad hoc bisa disiapkan lebih lama lagi biar atlet terbiasa, karena banyak hal baru yang dijalani dengan lebih detail untuk membangun mental di lapangan," kata Fajar.
"Saya berharap di kepengurusan baru ini bisa ada persiapan untuk Olimpiade mendatang, sudah ada gambaran, harus dipersiapkan dari sekarang, terutama harus fokus pas 'Race to Olympics'," pungkasnya.