"Saya harapkan dari (nomor) lengkap ini (target) kita satu dulu, semua lolos dari (fase) grup. Tapi untuk sektor ganda dan tunggal putra agak sensitif. Mereka kadang-kadang bisa satu grup," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (1/12), seperti dikutip dari laman berita TVRI.
Indonesia mencetak sejarah dengan meloloskan wakil di semua sektor, yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie pada nomor tunggal putra, Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri), serta Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran).
Namun, PBSI juga berharap bahwa wakil putra maupun putri minimal bisa membawa pulang setidaknya satu gelar juara. Namun, Rionny berharap bisa membawa pulang gelar lebih dari itu. "Minimal satu, lah (gelar juara). Tapi harapan dua, karena dari tunggal, Ginting saya lihat dia kemarin juara. Rinov sekarang beda, karena sudah lihat Rehan juara dia jadi punya semangat bisa juara," ujarnya.
"Kita nggak pandang level dan kualitas kalau ada yang juara itu pasti beda motivasi dan kepercayaan diri. Saya lihat Rinov itu benar-benar ada kepercayaan diri," Rionny, menambahkan.
Pada kesempatan tersebut, Rionny juga menyatakan keyakinannya dengan kemampuan Apriyani/Fadia, ganda putri terakhir yang mendapat undangan untuk tampil di BWF WTF 2022. Apri sudah berpengalaman tampil di BWF WTF, sementara Fadia akan menjalani debut. "Kalau untuk Apri/Fadia, saya sudah nggak ragu," tegasnya.
"Cuma kekompakan saja tadi (yang harus ditingkatkan)," demikian Rionny.