"Waktu di All England kami kalah dengan kondisi shuttlecock nya sama seperti di sini, agak berat. Jadi ya kami tahan saja, kami ladeni, mau bagaimana lagi, serangan juga sulit menembus mereka, tidak ada pilihan," ujar Greysia.
Lewat pertandingan yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jumat (14/9), Greysia/Apriyani harus menyudahi duel dengan durasi 97 menit. Greysia mengaku tak ingin mengulangi kegagalan pada pertemuan terakhir mereka.
"Kami tidak mau mengulangi kesalahan di All England. Hari ini kami bermain lama, kami capek, mereka juga capek. Jadi adu kuat saja, begitu ada kesempatan, kami teruskan. Pokoknya asal jangan mudah menyerah dan mau capek saja," lanjutnya.
Di semifinal besok (15/9), Greysia/Apriyani ditantang pasangan ganda putri terbaik dunia sekaligus unggulan pertama Jepang Open 2018 BWF World Tour Super 750, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Ini akan menjadi perjumpaan kelima bagi kedua pasangan. Catatan pertemuan keduanya masih sama kuat 2-2.
Menatap partai semifinal, Greysia/Apriyani memiliki pekerjaan rumah untuk mengembalikan stamina dan kondisi. Pasalnya, pebulutangkis peringkat empat dunia ini telah melalui pertandingan panjang dan berat di babak perempat final, tadi malam.
"Kami akan coba recovery dulu dengan berendam air es, pijat, terapi dan tidur yang cukup. Makanannya juga dijaga, walaupun tidak enak, tapi harus dipaksa demi badan. Tidak ada pilihan lagi, supaya besok bisa fight," tutupnya.