Kali ini, fokus permainan Anthony terlihat begitu terjaga dan bermain lebih tenang dari sebelumnya. "Pertama memang dari pikiran, sejak Asian Games kemarin, saya mainnya lebih rileks, saya bisa menikmati permainan. Kedua dari fokusnya, ini yang paling penting. Ketiga adalah dari segi fisik dan kekuatan tubuh secara keseluruhan," ungkap Anthony seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Peraih medali perunggu Asian Games 2018 ini tampil begitu baik dengan menguasai pola permainan lawan. Selain itu, pertandingan ini dinilai Anthony sebagai aksi ‘balas dendam’ atas kekalahannya yang terjadi pada BCA Indonesia Open 2017 silam di Jakarta Convention Center.
"Saya sudah sempat menonton video pertandingannya, dan menghafal kebiasaan lawan. Saya berhasil menerapkan strategi yang sudah dirancang. Apalagi shuttlecock nya berat, saya harus lebih tenang, kalau buru-buru bisa jadi bumerang," katanya.
Pada babak perempat final besok (14/9), Anthony akan berjumpa pebulutangkis tunggal putra nomor wahid dunia sekaligus unggulan pertama Jepang Open 2018 BWF World Tour Super 750 dari Denmark, Viktor Axelsen. Viktor berhasil lolos setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Kenta Nishimoto dengan skor 21-13 dan 21-17.
"Viktor adalah pemain dengan tipe main reli balik serang. Dengan postur tubuhnya yang tinggi, saya harus waspada dengan serangan-serangannya. Strateginya kurang lebih sama dengan pertandingan hari ini, yang penting fokusnya dan bisa merasa enjoy di lapangan," tuturnya.
Berdasarkan catatan rekor pertemuan, Anthony saat ini unggul 1-0 atas Viktor. Terakhir bertemu di kejuaraan Sudirman Cup 2017 lalu, pebulutangkis besutan klub SGS PLN Bandung ini menang 13-21, 21-17 dan 21-14. "Kalau dari segi teknik permainan, saya sudah punya gambaran mau main seperti apa melawan Axelsen," pungkasnya.