“Saya harap saat Anda menginformasikan rencana turnamen, Anda akan menanggapinya dengan serius. Anda melihat dari sisi BWF dan memastikan bahwa terlepas dari pembatalan dari negara yang berbeda, Anda tetap menggelar kejuaraan,” kata Kenneth Jonassen dilansir BolaSport.com dari Sport.tv2.dk.
“Anda harus menggelar kejuaraan itu dengan negara-negara yang akan berpartisipasi meskipun belum tentu negara teratas yang akan datang,” lanjutnya menambahkan.
Pekan lalu (15/9), BWF secara resmi mengumumkan penangguhan putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 serta membatalkan kejuaraan Denmark Open II alias Denmark Masters 2020 BWF World Tour Super 750 yang dijadwalkan berlangsung pada 20 hingga 25 Oktober mendatang. Pembatalan Denmark Masters ini dinilai BWF tidak memungkinkan lagi untuk menggelar turnamen tambahan tersebut.
“Kedengarannya agak aneh, tetapi kami sudah mulai melihat ke depan dan mudah-mudahan kami diizinkan bermain pada Denmark Open. Kami berharap ini bisa diterapkan, terlepas dari negara mana yang datang,” tuturnya.
Meski belum ada keputusan resmi dari BWF, namun Jonassen cukup khawatir bila Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750 juga akan ditunda atau dibatalkan. “Hampir naif untuk tidak takut, dengan perkembangan yang telah terjadi selama tahun ini,” tutupnya.
Pada kejuaraan Denmark Open tahun lalu, tuan rumah hanya menyisakan satu wakilnya di babak semifinal melalui Viktor Axelsen. Viktor gagal melangkah ke partai puncak setelah dikalahkan tunggal putra Tiongkok, Chen Long dengan skor 21-12, 14-21 dan 19-21.