Kesuksesan ini sekaligus mengantaran Ellis/Langridge menjadi ganda putra Inggris pertama yang berhasil menjejaki podium tertinggi sepanjang sejarah Denmark Open setelah 45 tahun lamanya puasa gelar. Bukan cuma itu, hasil manis ini juga menjadi kemenangan terbesar bagi mereka setelah merebut medali emas di ajang Commonwealth Games 2018 lalu.
“Ini adalah turnamen besar, dan memenangkan Super 750 adalah salah satu kemenangan terbesar kami. Ini akan menjadi salah satu yang terbaik yang pernah kami miliki. Ini menjadi pekan yang luar biasa, kami sangat senang bisa kembali. Itu yang utama, jelas kami sangat gembira karena kami menang, tetapi hanya untuk kembali bersaing, itulah perasaan terbaik di dunia,” ungkap Marcus Ellis dilansir dari situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), bwfbadminton.com.
Langridge menjadi pemain yang cukup membara pada laga final kali ini. Dia mengakui bahwa level permainan mereka terasa lebih tinggi dari sebelumnya. Bahkan pada pertarungan di game ketiga, Ellis/Langridge benar-benar berhasil keluar dari tekanan dan memastikan kemenangan pertamanya atas pasangan Rusia itu.
“Kami memiliki awal yang buruk. Kami tertinggal 2-7 (di game ketiga), tapi kemudian saya bisa merasakan adrenalin di dalam diri saya keluar. Lalu setelah itu level saya rasanya naik sepuluh kali lipat. Kami sangat senang,” kata Chris Langridge.
“Melawan mereka harus memiliki kemampuan untuk mengontrol apa yang akan mereka berikan kepada Anda. Mereka sangat mematikan dalam menyerang, tapi tidak begitu berbahaya bila bermain reli. Jika kami bermain reli, kami bisa menang. Jadi itulah taktik kami. Kami mengeksekusinya dengan baik di beberapa bagian. Mereka adalah pemain yang sangat bagus. Sering kali mereka tidak membiarkan Anda bermain seperti yang Anda inginkan. Ini kemenangan pertama kami melawan mereka, jadi ini sangat besar bagi kami,” lanjutnya menjelaskan.
Sementara itu, Ivanov/Sozonov menuturkan bahwa mereka telah merusak semua peluang yang ada. Ganda putra nomor 24 dunia itu sebetulnya menyadari jika mereka punya peluang besar untuk memenangkan pertandingan dan merebut gelar juara di ajang Denmark Open 2020.
“Kami memiliki awal yang baik di game ketiga, tapi mereka melakukan beberapa penyelamatan bagus dan kami membuat terlalu banyak kesalahan. Kami sedikit gugup. Setelah jeda di game ketiga level mereka naik. Kami hanya tidak konsisten hari ini,” beber Ivan Sozonov.