Keputusan pindah ke Manila, disebabkan karena kota Wuhan, Tiongkok yang seharusnya menjadi tuan rumah pada 21-26 April mendatang terkena wabah virus corona.
Selain itu, BWF juga menjamin keikutsertaan setiap atlet dalam Kejuaraan Asia nanti, oleh sebab itu BWF telah berkomunikasi dengan otoritas setempat dan Asosiasi Bulutangkis Filipina (PBA) untuk tidak membatasi sebagian negara dan menjamin persetujuan visa.
“Kami menjamin persetujuan visa untuk seluruh pemain dan ofisial sehingga mereka bisa masuk ke Manila agar dapat mengikuti kejuaraan penting dan bergengsi ini. Kami berterima kasih kepada Presiden Asosiasi Bulutangkis Filipina yang telah bekerja sama dengan pemerintah Filipina untuk membantu soal masalah ini,” demikian pernyataan BWF dari laman resminya, Rabu (4/3).
Dilansir BolaSport.com, Presiden Konfederasi Bulutangkis Asia (BAC) Anton Subowo mengatakan memilih Manila sebagai tuan rumah karena punya pengalaman dalam penyelenggaraan Kejuaraan Beregu Asia pada Februari lalu. Selain itu juga memiliki fasilitas yang memadai.
“Alternatif lain kami memilih Manila, Filipina sebagai tuan rumah Kejuaraan Asia 2020. Pertimbangannya, Manila menjadi tempat digelarnya Kejuaraan Beregu Asia pada Februari lalu. Kami melihat mereka memiliki hotel dan venue yang bagus. Paling tidak pihak OC (Organizing Committee) di Filipina sudah punya pengalaman menjadi tuan rumah sehingga bisa lebih baik saat nanti menggelar Kejuaraan Asia,” pungkas Anton Subowo.