"Bersyukur dan senang bisa maju ke babak kedua. Karena tahun lalu saya sudah terhenti di babak pertama. Paling tidak ada peningkatan," tanggap Putri melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Senin (21/8) petang WIB.
Lebih lanjut Putri menjelaskan, di gim pembuka ia menjalankan strategi yang direncanakan. Di seberang net pun, menurutnya, lawan kerap melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. "Saya sendiri langsung `in` dan bisa mendapat poin dengan mudah. Saya banyak dapat poin dari lawan yang banyak melakukan kesalahan sendiri," jelasnya.
"Rancangan serangan saya cukup berhasil. Dari pola permainan, saya bisa meladeni permainan lawan dengan baik. Saat ada kesempatan, saya juga bisa balik serang," Putri, menambahkan.
Namun, setelah kalah dengan jarak poin yang cukup jauh, Buhrova berinisiatif untuk bermain menyerang sejak awal gim kedua. Putri pun kerap berada dalam tekanan lawan dan tertinggal dalam perolehan poin dalam hampir seluruh gim kedua. "Saya juga ada tegang dan sedikit panik. Saat mendapat bola menyerang, saya malah mati sendiri," kata pebulu tangkis berperingkat 33 dunia itu.
Di pengujung gim kedua, Putri mampu bangkit dari ketertinggalan 17-20 dan memaksa terciptanya setting. Di poin-poin kritis tersebut, Putri justru mengaku dapat bermain lebih tenang. "Harus diakui, kualitas lawan juga lumayan, punya fighting spirit-nya besar, dan saya juga susah mematikan. Saat dapat poin, saya berteriak juga, ini untuk membuang ketegangan," pungkasnya.