Menurut laporan Antara, kualitas permainan Hendra/Ahsan masih mumpuni pada ajang kompetisi papan atas yang diikuti pemain unggulan, terbukti dengan kemampuan mereka untuk keluar dari tekanan lawan dan membalikkan keadaan.
Ganda putra yang sudah mengoleksi tiga gelar juara dunia ini masih mencoba-coba strategi pada awal gim, dan lebih banyak berada pada posisi bertahan. Namun keputusan ini langsung dibalas dengan serangan rapat dari Lamsfuß/Seidel untuk mendulang poin terlebih dulu.
Setelah tertinggal 2-4, 3-8, 7-11, "The Daddies" segera mengejar dan mendulang lima poin beruntun menjadi 12-11. Masuk interval kedua, permainan "The Daddies" semakin lebih berani dan kembali mencetak lima poin beruntun sehingga meninggalkan lawan dengan skor 17-13.
Pada gim kedua, Hendra/Ahsan kembali tertinggal hingga interval awal berakhir dengan posisi skor 7-11. Namun mereka bisa kembali mengamankan posisi setelah mengejar poin demi poin.
Usaha mereka untuk menggeser dominasi Lamsfuß/Seidel baru terukir pada skor 17-15, yang didahului perolehan lima poin beruntun sejak tertinggal 12-15.
Namun, keunggulan ini bukan berarti "The Daddies" bisa meraih kemenangan dengan mudah, karena pada match point terjadi setting sehingga mengharuskan kedua pasangan unggul dua poin.
Sempat terjadi kejar-mengejar skor, akhirnya "The Daddies" sukses menyingkirkan Lamsfuß/Seidel di gim kedua dengan skor 23-21 setelah berjuang selama 40 menit di Tokyo Metropolitan Gymnasium, serta memastikan diri sebagai ganda putra pertama di turnamen ini yang melangkah ke babak delapan besar.