Pertarungan antar-rekan senegara ini berlangsung seru pada gim pertama. Keunggulan yang sejak awal hingga masuk interval kedua dipegang oleh peringkat lima Fajar/Rian, mendadak ditikung oleh "The Daddies".
Antara melaporkan, Fajar/Rian sejak awal melakukan tekanan lewat ritme cepat yang sulit diantisipasi atau memaksa "The Daddies" mematikan bola sendiri. Fajar/Rian pun mendominasi dengan 7-15.
Namun, saat berada di gim poin, Fajar/Rian tersusul sebanyak tiga poin dari skor semula 18-20 menjadi 21-20. ""The Daddies"" masih mengejar dan akhirnya mengunci kemenangan di gim pembuka.
Pada gim kedua, Fajar/Rian masih menerapkan pola menyerang yang dominan. Sementara Ahsan/Hendra memutuskan untuk bertahan dengan lebih banyak menerima serangan dan pengembalian.
Ahsan/Hendra pun rela kehilangan gim kedua demi mendapat tambahan tenaga untuk kembali bangkit di gim penentu.
Persaingan masih terjadi di gim ketiga, namun kali ini "The Daddies" memegang kendali permainan lewat pukulan yang akurat dan melayangkan umpan-umpan tipuan. Sementara, gaya permainan Fajar/Rian mulai tidak terkontrol dan justru membuat banyak kesalahan.
Situasi menguntungkan ini terus dipelihara oleh "The Daddies" hingga laga berakhir setelah bertanding selama 52 menit.
Hasil dari babak semifinal ini memastikan Indonesia meraih satu medali perunggu, dan berpeluang menyabet satu gelar juara dari nomor ganda putra. Jika ganda putra peringkat tiga dunia ini naik podium, maka akan menjadi gelar juara dunia keempat bagi Ahsan/Hendra.
Ahsan/Hendra akan bertemu Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia di partai puncak.