"Puji Tuhan bisa bermain dengan baik hingga selesai. Hanya kami tak bisa keluar dari tekanan. Harus diakui performa lawan sangat bagus. Meteka menduduki ranking 1 dunia dan rajanya di ganda campuran," kata Gloria kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"(Zheng/Huang) Yang paling susah dilawan, mereka begitu berpengalaman. Penampilannya luar biasa. Untuk itu, kami akan terus berlatih untuk bagaimana mencari solusi untuk mengalahkan mereka," tambahnya.
Sementara Dejan menyatakan bersyukur bisa bertahan hingga babak 16 besar kejuaraan dunia edisi ke-28 ini. Ia juga mengaku telah berupaya semaksimal mungkin pada laga kedua mereka dengan Zheng/Huang. "Dari segi permainan, lawan begitu bagus, mulai dari servis dan saat terima servis. Mereka memang jauh lebih siap. Tadi itu tidak ada permainan reli. Kami tak bisa keluar dari tekanan. Sudah dicoba, tetapi belum bisa," tuturnya.
"Kami harus memperbaiki semuanya yang hingga hari ini belum ketemu cara untuk mengalahkan mereka. Kami harus bisa menemukan solusinya, yaitu bagaimana bisa keluar dari tekanan," Gloria, menambahkan.
Pertemuan pertama antara Zheng/Huang dan Dejan/Gloria tercipta pada Malaysia Open 2023. Kala itu, Zheng/Huang menang straight games 21-16, 21-18. Gloria pun masih menaruh harapan agar dapat bertemu kembali dengan ganda campuran negeri bambu tersebut. "Hingga kini kami belum bisa 'pecahkan telur'. Saya akan terus mencari solusi, tunggu tanggal mainnya saja," pungkasnya.