"Untuk saya sih (evaluasi) dari segi ketenangan di lapangan karena kemarin main masih terburu-buru, ingin cepat mematikan (bola), jadinya malah bikin (bola) mati sendiri. Makanya, saat latihan dicoba… Tahun lalu juga kita kayak gitu kan, kita di awal naik, terus di tengah turun, jadi kita tahu apa yang harus diperbaiki," ujar Rehan, sebagaimana dilaporkan Antara pada Senin (14/8).
"Evaluasi lainnya, adalah di komunikasi yang lebih baik, soalnya kita main dua orang, pasti ada salah satu yang lagi nggak enak (kondisinya). Jadi, kita harus banyak-banyak ngobrol (untuk cari) jalan keluarnya dan evaluasinya bagaimana," Lisa, mengungkapkan
Adapun Rehan/Lisa mendapatkan bye sehingga tidak perlu melalui babak pertama Kejuaraan Dunia mendatang. Mereka nantinya akan bertemu dengan wakil dari Jerman atau India di babak selanjutnya. "Saya juga mau main sampai hari terakhir. Masa sudah jauh-jauh ke sana, kita cuma main hari pertama, hari kedua? Kita juga pasti ingin jadi 'sobat weekend’' juga, masa jadi 'sobat weekdays' terus," ucap Rehan, sembari tertawa.
"Beban pasti ada, tapi kita jadikan motivasi saja. Soal bye, itu juga jadi keuntungan buat kita… Kita masih ada waktu sekitar empat hari buat kita fokus dan lihat lawan mainnya bagaimana dan memperbaiki pukulan," imbuhnya.
Saat disinggung mengenai perjalanan mengumpulkan poin demi lolos kualifikasi Olimpiade 2024 Paris, Rehan/Lisa mengaku tidak ingin memberikan tekanan kepada diri sendiri dan berharap bisa fokus pada setiap pertandingan terdekat yang akan mereka lakoni. "Semua orang juga pasti ingin main di Olimpiade… Walaupun ekspektasi diturunkan sedikit, minimal kita fokus ke satu per satu pertandingan dulu. Yang penting di setiap pertandingan, mau apa pun hasilnya, kita syukuri saja. Kalau memang main kita jelek, berarti kekurangan kita masih banyak," demikian Rehan.