"Dengan status yang mereka dapat sejak November 2022, Fajar/Rian menjadi yang paling diandalkan lolos dan meraih medali di Paris 2024. Ekspektasi serupa berlaku di Kejuaraan Dunia seusai mereka meraih hasil terbaik semifinal pada 2019 dan 2022," demikian laporan Kompas pada Sabtu (19/8).
Namun, dalam beberapa turnamen terakhir, Fajar/Rian mengalami penurunan performa. Hal ini juga diakui oleh ganda putra nomor satu dunia tersebut. Pascamenjuarai Malaysia Open dan All England sebagai dua turnamen Super 1000 paling awal di musim kompetisi 2023, prestasi Fajar/Rian disalip Liang Wei Keng/Wang Chang dari China dan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan).
Media harian tersebut mencatat, dari tujuh turnamen setelah All England, Fajar/Rian hanya satu kali lolos ke partai puncak, yakni di Korea Open Super 500. Sebulan sebelumnya, mereka kalah di babak pembuka pada Malaysia Open dan Singapore Open. "Persaingan ganda putra makin ramai. Gelar juara tiap turnamen ddapat berbeda. Jadi, untuk Kejuaraan Dunia, saya harus lebih siap dari sisi mental," ujar Fajar.
Sementara, asisten pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia Aryono Miranat berharap, kepercayaan diri Fajar/Rian bisa lebih baik di kejuaraan dunia edisi ke-28 ini. "Pelatih membantu menumbuhkan kepercayaan diri mereka dengan mengingatkan, Kejuaraan Dunia poinnya besar untuk kualifikasi Olimpiade Paris 2024," katanya.