"Ini pertandingan pertama saya di Kejuaraan Dunia Junior 2022, di beregu kan tidak sempat turun. Tadi masih merasa kagok-kagok mainnya. Belum terlalu nyaman. Masih adaptasi dengan kondisi angin, lampu dan shuttlecock," kata Bodhi dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Tapi senang bisa menang di partai pertama ini apalagi saya merasa kalau dari segi permainan sudah lumayan oke. Target saya bisa naik podium," Bodhi, menambahkan.
Lebih lanjut Bodhi menuturkan, sebelum pertandingan, ia berdiskusi dengan rekan sesama tunggal putra yang sudah menjajal lapangan di nomor beregu. Selain itu, pengalaman turun di kelas senior dijadikan kekuatan tambahan untuk tampil maksimal. "Kemarin saya sempat diskusi dengan Reza (Muhammad Reza Al Fajri), teman sekamar saya, bagaimana keadaan lapangan. Anginnya, lampunya dan lain-lain. Dia kan turun di beregu jadi sedikit banyak sudah paham," tutur atlet kelahiran Bekasi, Jawa Barat, pada 22 September 2005 tersebut.
"Pengalaman turun di level senior saya jadikan tambahan kekuatan. Kalau di senior benar-benar harus siap bermainnya. Pukulan dan pengembalian bola harus matang. Ini yang ingin saya praktekkan di sini," ungkapnya.
Sebelum bertanding di Kejuaraan Dunia Junior 2022, Bodhi mengikuti dua turnamen level senior, yakni Indonesia International Series 2022 pada 20-25 September dan Indonesia International Challenge 2022 (27 September-2 Oktober) yang keduanya digelar di Kota Yogyakarta. PP PBSI menyebutkan, penampilan Bodhi kala itu bisa dikatakan cukup bagus dengan mampu menembus perempat final di International Challenge.