"Di Kejuaraan Dunia Junior kali ini saya ingin lihat bagaimana peta persaingan di tunggal putri yang seusia saya terutama untuk negara-negara dengan tradisi bulu tangkis yang kuat, China, Korea, Jepan dan lain-lain," kata Mutiara, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Saya ingin tahu bagaimana perkembangan dan posisi saya di antara mereka. Karena nanti di level senior, kan, mungkin inilah lawan-lawan yang akan saya hadapi terus. Itu kalau di dalam lapangan tapi kalau di luar lapangan saya mau punya banyak teman dari sini," sambungnya.
Selain itu, Mutiara, yang lahir di Ngawi pada 17 Mei 2006 ini, mengaku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan walau masih punya kesempatan satu kali lagi berlaga di Kejuaraan Dunia Junior tahun depan. "Kita, kan, tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan. Memang benar saya masih punya kesempatan satu kali lagi untuk bertanding di Kejuaraan Dunia Junior. Tapi kalau bisa sekarang untuk berprestasi kenapa tidak?" tutur Mutiara.
"Jadi saya akan berusaha tampil maksimal dan memberikan yang terbaik untuk diri sendiri dan untuk Indonesia," tegasnya.
Menanggapi laga perdananya di Kejuaraan Dunia Junior 2022 melawan Boonen di Palacio de Deportes de Santander, Santander, Spanyol, Senin (24/10), Mutiara berujar, "Alhamdulillah hari ini bisa melewatinya dengan lancar. Sudah cukup enak mainnya walau masih melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Beruntung tadi lawan juga sama, banyak membuang poin."
"Besok harus lebih siap dari hari ini, kecepatan kakinya pun harus ditambah. Tidak boleh terlalu lambat seperti hari ini," demikian Mutiara.