Mogensen mengaku berusaha keras untuk kembali hidup normal dan bermain bulutangkis usai didera penyakit aneurisma yang nyaris mengancam jiwanya itu.

"Saya terbangun pagi itu dan menyadari seauatu yang tidak baik. Sebagian tubuh saya kaku dan tidak merespon," ujar Mogensen.

"Tiba-tiba pembicaraan di telepon menjadi hening dan dia berkata akan kembali menelepon saya. Saya merasa tidak berdaya. Saya tidak dapat melakukan apa-apa selain menunggu telepon darinya," sahut Skov.

Absen bermain bulutangkis selama 4 bulan, Mogensen menciptakan keajaiban keajaiban. Ia mampu bangkit dan kembali ke karpet hijau pada turnamen Indonesia Open Superseries Premier, Juni silam.

"Saya ingin diri saya sendiri yang menentukan kapan akan mengakhiri karir bulutangkis saya. Meskipun sakit yang saya alami itu merupakan tantangan terberat dalam hidup saya, tapi itu tidak akan menghentikan saya dari bermain bulutangkis," tutur Mogensen.

"Kami menjadi semakin dekat setelah kejadian tersebut," imbuh Skov.

Perjuangan Mogensen tak sia-sia. Kini ia telah bangkit sepenuhnya, bahkan berhasil menjuarai turnamen US Open 2016, Minggu lalu.

Sumber : badmintonplanet.com