"Awalnya kami memang harus menyesuaikan diri. Tapi perlahan-lahan segala sesuatunya menjadi lebih baik. Meskipun ini pertama kalinya bagi Isara untuk bermain di ganda campuran, namun kami sama sekali tidak merasa stres," ujar Amitrapai.
Bodin mengaku tidak menyangka dirinya bisa bermain baik di ganda campuran. Pasalnya, selama ini ia bermain sebagai spesialis ganda putra. Kepercayaan dirinya muncul usai menjuarai International Challenge di Bahrain dan Malaysia, akhir tahun 2015.
"Kemenangan itu membangkitkan rasa percaya diri saya, ternyata bermain di ganda campuran menyenangkan. Saya juga memiliki pasangan yang bisa berkomunikasi dengan baik dan membuat saya tetap ingin terus bermain di nomor ini," ungkap Bodin.
Permainan Bodin/Amitrapai terus berkembang, mereka berhasil menjadi runner up Swiss Open, semifinalis India Open, perempat final Badminton Asia Championships, dan lolos kualifikasi Olimpiade Rio 2016. Meskipun masih minim gelar juara, pengalaman berhasil menempa mereka menjadi pasangan yang lebih kuat.
"Olimpiade merupakan kejuaraan besar dan saya bangga bisa berpartisipasi di falamnya. Kesalahan yang saya lakukan saat bermain di lapangan, saya jadikan sebagai pelajaran. Saat kamu berkompetisi di tingkat Olimpiade, kamu perlu mengontrol dirimu sendiri dan menguatkan mental. Kami harus memperbaiki kesalahan dan meningkatkan permainan kami," paparnya.
Tak puas dengan prestasi yang telah diraih, Isara/Amitrapai pun membidik target yang lebih tinggi.
"Saya ingin mempertahankan standar permainan kami dan naik ke peringkst 5 besar dunia jika memiliki kesempatan," pungkasnya.