"Alhamdulillah bisa bermain dengan baik dan memang kami merasa hari ini shuttlecock-nya tidak selambat kemarin jadi untuk menyerang lebih enak," tanggap Ana melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Di satu-dua poin kami sempat terkejar, tapi setelah itu kami bisa kembali fokus, meminimalisir kesalahan untuk mendapat angka demi angka," tambah pemain binaan PB Djarum ini.
Sementara, Tiwi menyatakan, setelah mengemas kemenangan gim pertama, keduanya justru merasa bermain terburu-buru, dengan tujuan ingin menyudahi pertandingan lebih cepat. Kelengahan ini dimanfaatkan Jiang/Li di awal gim kedua. "Saat start kami merasa kami terlalu terbawa nafsu, jadinya mau cepat dan kencang terus," tuturnya.
"Padahal melawan dia harus atur tempo. Setelah itu kami mencoba lebih tenang, memainkan lagi ritme permainan yang kami terapkan seperti di gim pertama," Tiwi, menambahkan.
Di sisi lain, lanjut Tiwi, dalam menghadapi babak kedua turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 300 ini, keduanya harus mampu mengatasi kelelahan fisik selepas laga di babak pertama. "Memang agak menguras stamina pertandingan kemarin tapi kami recovery maksimal. Istirahat dan makan yang bagus, ada sedikit terapi dan massage juga untuk mengembalikan otot-otot yang kencang," ungkapnya.
"Lawan, kan, seumuran kami. Sudah kenal sejak junior, jadi tadi setelah pertandingan kami ada ngobrol dan bercanda. Seru-seruan saja karena mereka cukup ekstrover jadi mudah untuk berbaur," tambahnya.
Di perempat final, Ana/Tiwi, yang menempati unggulan ketiga pada turnamen ini, akan bertemu wakil Taiwan lainnya, yaitu Lin Xiao Min/Wang Yu Qiao. Inilah pertemuan perdana kedua pasangan. "Besok lawan Chinese Taipei lagi, kami harus tetap waspada. Pelajari video permainan mereka seperti apa karena belum pernah bertemu sebelumnya," demikian Ana.