"Sebenarnya, kita sudah enak mainnya dari awal, unggul 8-4 lalu 15-12. Tapi setelah itu kita banyak melakukan kesalahan sendiri dan temponya malah terlalu santai, akhirnya lawan bisa bangkit dan lebih percaya diri," jelas Rian, dalam siaran pers Humas PP PBSI, Kamis (7/4) sore.
Pada gim kedua, Fajar/Rian langsung tancap gas dan menolak mengulangi kesalahan mereka pada gim pembuka. Serangan demi serangan pada dua gim terakhir yang dilancarkan Fajar/Rian ke bidang permainan lawan membuat Tan/Tan kerepotan. "Di gim kedua dan ketiga kami coba main lagi dengan pola kita, bermain menekan dan tidak mau kalah start, tidak mau kecolongan lagi," kata Fajar.
"Fokus pegang depan agar dapat banyak serangan," Fajar, menambahkan.
Fajar juga memuji permainan "duo Tan", meski ganda putra negeri tetangga itu baru saja dipadukan. "Walau pasangan baru, individual lawan itu sangat bagus. Tan Wee Kiong adalah mantan ganda nomor satu dunia bersama Goh V Shem, sementara Tan Kian Meng biasa bermain di ganda campuran," kata Fajar, yang bersama Rian berhasil meraih gelar juara Swiss Open 2022 pada pekan lalu.
"Tapi karena pasangan baru mereka memang belum terlalu padu," pungkasnya.