"Dari awal sampai akhir saya rasa kami tertekan terus. Kami tidak bisa keluar dari tekanan lawan," ujar Kevin kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Lebih lanjut Kevin mengemukakan, pemahaman kekuatan lawan sangat diperlukan agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dan keluar dari tekanan saat pertandingan. Terlebih, tegasnya, ketika bersaing dengan para ganda putra elite dunia. "Kita main di level atas pasti banyak tekanan dan sebagainya. Juga lawan pasti lebih susah," katanya.
"Kami harus belajar bagaimana bisa keluar dari tekanan," Kevin, menambahkan.
Hal hampir serupa juga dinyatakan oleh Rahmat, yang sudah melalui lima pertandingan pada dua turnamen bersama seniornya itu. "Saya juga tidak bisa keluar dari tekanan. Hasil pertandingan hari ini juga kurang memuaskan," tutur pemuda kelahiran Batam, Kepulauan Riau ini.
Kevin/Rahmat mengawali turnamen BWF World Tour Super 500 ini melalui babak kualifikasi. Mereka menang atas Chiang Chien-Wei/Wu Hsuan-Yi asal Taiwan dengan skor identik 21-13, 21-13 dalam tempo 28 menit.
Memasuki babak utama, Kevin/Rahmat bertemu Goh Sze Fei/Nur Izzuddin. Pasangan anyar "Merah Putih" ini menang dua gim langsung 21-19, 21-14 atas wakil negeri jiran tersebut.