Lakshya Sen: Tekanan Selalu Ada. Saya Senang dan Juga Gugup

Lakshya Sen (India) mengembalikan shuttlecock.
Lakshya Sen (India) mengembalikan shuttlecock.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Kejuaraan Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750 akhirnya dihelat di Odense mulai hari ini (13/10) hingga 18 Oktober mendatang. Ini menjadi turnamen bulutangkis pertama yang digelar Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) setelah mengalami ‘tidur’ panjang akibat wabah virus korona pada pertengahan Maret lalu.

Sayangnya, Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750 ini minim diikuti para pemain elit dunia lantaran memutuskan untuk mundur karena faktor kesehatan dan keselamatan. Meski demikian, kondisi tersebut justru dimanfaatkan para pebulutangkis muda untuk ambil bagian dan menggali pengalaman di turnamen level atas. Seperti tunggal putra asal India, Lakshya Sen, misalnya.

Bintang muda 19 tahun itu mengaku sangat bersemangat bisa kembali menjalani pertandingan setelah lebih dari tujuh bulan vakum akibat pandemi. “Sedikit tekanan selalu ada. Akhirnya kami memainkan turnamen setelah sekian lama, jadi saya senang dan juga gugup,” kata Lakshya Sen dilansir dari situs resmi BWF, bwfbadminton.com.

“Pada awalnya kami pikir bagus untuk mendapatkan istirahat, tetapi itu berlangsung lama. Awalnya, ketika turnamen dibatalkan, kami merasa baik-baik saja, tetapi ketika seluruh musim dibatalkan, rasanya sulit sebagai pemain,” sambungnya menambahkan.

Jelang tampil di ajang Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750, Sen mengaku sudah mempersiapkan diri dengan matang. Bahkan sejak lima bulan lalu, dia telah memulai latihan di Prakash Padukone Badminton Academy di Bangalore.

“Saya telah berlatih di Bangalore sejak pertengahan Mei lalu. Pelatihannya bagus. Awalnya kami tidak bisa berbuat banyak. Kami hanya bisa bermain satu sesi dalam sehari, kemudian setelah beberapa bulan, kami mulai bisa melakukan lebih banyak. Kami bisa pergi ke lapangan dan berlatih setiap hari. Sekarang saya ingin bermain di sebuah turnamen,” tuturnya.

All England 2020 BWF World Tour Super 1000 menjadi turnamen terakhir yang diikuti Sen di tahun ini. Di babak pertama, dia berhasil mengalahkan juara Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 500, Lee Cheuk Yiu. Namun perjuangannya harus kandas di babak 16 besar setelah tumbang 17-21 dan 18-21 dari tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen.

“Itu adalah penampilan yang bagus. Saya telah memainkan banyak turnamen sebelum All England. Babak pertama yang bagus ketika saya melawan Cheuk Yiu dan kemudian Axelsen. Saya bisa meregangkannya dalam dua pertandingan. Saya merasa percaya diri setelah penampilan itu. Saya harus menjaga tingkat kebugaran dan memainkan banyak pertandingan untuk mendapatkan pengalaman. Ini adalah waktu yang tepat untuk memainkan pertandingan karena saya telah banyak berlatih,” tandasnya.