Kondisi tersebut tentu membuat peta persaingan dan kekuatan di Olimpiade Tokyo 2020 akan sulit diprediksi. Ada dua hal yang mungkin saja terjadi pada tim Tiongkok. Pertama, bisa jadi, 16 bulan absen dari kompetisi internasional membawa keuntungan tersendiri bagi Tiongkok. Sebab, perkembangan mereka tidak terdeteksi peserta negara lain. Kemungkinan kedua, bisa jadi penampilan mereka justru menurun akibat sulit menyesuaikan diri dengan atmosfer kompetisi.
Meski begitu, pebulutangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia mengaku akan tetap mewaspadai penampilan dua wakil Tiongkok. Yakni Chen Long dan Shi Yu Qi. Zii Jia berpeluang untuk bentrok dengan Chen Long, juara bertahan di sektor tunggal putra jika keduanya lolos ke babak 16 besar.
“Chen Long dan Shi Yu Qi sudah lebih dari setahun tidak bertanding, jadi tidak ada video penampilan terbaru mereka. Hal ini membuat kami kesulitan untuk melakukan video analisis,” kata Lee Zii Jia dilansir Bolalob.com dari media Malaysia, The Star.
“Kalau kami melakukan analisis dari video yang sebelumnya, tidak akan ada manfaatnya buat kami. Sekarang kami tidak tahu permainan mereka sama sekali. Ini yang membuat situasinya agak rumit,” sambung juara All England 2021 BWF World Tour Super 1000 itu menambahkan.
Sementara itu, sebelum jauh melangkah dan bertemu dengan Chen Long, Zii Jia harus lebih dulu melewati fase penyisihan grup. Tunggal putra nomor satu Malaysia itu berada di Grup M bersama wakil Prancis, Brice Laverdez dan Artem Pochtarov dari Ukraina. Sedangkan Chen Long menempati Grup N bersama pemain Spanyol, Pablo Abian dan Raul Must dari Estonia.