“Ini kabar baik bagi kami. Ini akan membantu kami merencanakan dengan baik untuk tahun berikutnya yang sangat penting,” kata Sekretaris Jenderal BAM, Kenny Goh dilansir BolaSport.com dari Nst.com.my.
Jika benar-benar sudah diizinkan menggelar kompetisi, para penggemar bulutangkis di Negeri Jiran juga akan diperbolehkan untuk menyaksikan langsung turnamen. Tapi dengan catatan, wilayah tersebut harus sudah berstatus Recovery Movement Control Order (RMCO), atau fase pemulihan dari aturan pembatasan sosial akibat wabah virus korona.
Meski diperbolehkan ada penonton langsung, tapi jumlahnya tetap harus dibatasi. Yakni hanya sebesar sepuluh persen dari kapasitas normal stadium. Sedangkan untuk kegiatan atau turnamen olahraga pada wilayah Conditional Movement Control Order (CMCO) atau fase pelonggaran bersyarat, hanya diberikan izin untuk digelar namun tanpa adanya penonton.
BAM pun lantas menyambut baik rencana tersebut. Sebab, mereka tengah memersiapkan diri untuk menggelar kejuaraan Malaysia Masters dan Malaysia Open pada 2021 mendatang. Bila sesuai rencana, dua turnamen tersebut bakal digelar dengan menerapkan bubble system, layaknya tiga turnamen beruntun yang digelar di Bangkok, Thailand awal Januari 2021 nanti.
BAM sendiri berharap besar jika Malaysia Masters dan Malaysia Open 2021 bisa dihelat pada Maret atau April tahun depan. “Untuk Malaysia Masters dan Malaysia Open, kami akan berdiskusi lebih lanjut dengan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF),” tuturnya.
“BWF masih melakukan pembicaraan dengan seluruh asosiasi mengenai SOP dan kebijakan kebijakan perjalanan masing-masing negara. Di pihak kami, kami akan melihat lebih detail SOP pemerintah kami, karena kami tidak ingin melanggar aturan apa pun,” lanjutnya menambahkan.
Sementara itu, Menteri Pertahahanan Malaysia, Ismail Sabri Yakoob, sebelumnya mengatakan bahwa atlet dari negara dengan kasus COVID-19 yang tinggi memerlukan izin khusus. Partisipasi para atlet dari negara yang dimaksud akan bergantung dengan izin dari Badan Imigrasi.