"Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan semifinal dengan sehat tak ada cedera dan bisa memenangkan pertandingan untuk maju ke final," komentar Syabda kepada Tim Humas dan Media PBSI.
Menurut Syabda, pertandingan melawan Liu tersebut merupakan pertemuan pertama. Jadi pasti tidak mudah. "Jadi saat di awal gim, saya sempat kesulitan dengan serangan-serangan lawan," tambah Syabda.
Di final, Minggu (13/11), Syabda akan bertemu Lei Lan Xi asal China yang mengalahkan Bobby Setiabudi di semifinal. Perjumpaan dengan Lei juga merupakan yang pertama bagi Syabda. "Besok itu merupakan pertemuan pertama saya juga. Jadi setelah pertandingan ini, saya akan berdiskusi dengan pelatih, bagaimana pola permainan lawan dan harus bermain apa. Dan yang utama, saya siapkan stamina dan pikirannya dulu dipulihkan supaya besok bisa memberikan permainan yang terbaik," jelas Syabda.
Pada sektor tunggal putri, Stephanie Widjaja gagal meraih tiket ke final, meski telah berjuang keras dengan memenangi gim pembuka. Namun, akhirnya tetap harus takluk kepada Gao Fang Jie asal China dengan skor 22-20, 18-21, 10-21. "Kekalahan ini harus menjadi pelajaran penting bagi saya. Bagaimana harus lebih siap dan tahan untuk menghadapi pemain lama dan sudah matang seperti dia," kata Stephanie.
Menurut Stephanie, Gao Fang Jie yang memiliki postur jangkung, selalu menjadi kendala bagi dirinya. Selain punya jangkauan, lawan juga memiliki keunggulan lain berupa serangan tajam dari garis belakang. "Karena punya tubuh tinggi, itu menjadi keunggulan lawan. Jadi, dia bisa menang di jangkauan dan bola belakangnya memang tajam-tajam," ujar Stephanie.
Dari jalannya pertandingan, lanjut Stephanie, pola permainan di gim pertama sudah benar. Sedangkan di gim kedua, dia mengaku dirinya kurang memaksakan diri untuk lebih nekad bertarung. "Di gim kedua, sebenarnya sayang juga karena di poin-poin kritis saya malah kurang memaksa sedikit lagi. Di gim ketiga, memang kekuatan otot kaki saya sudah berkurang. Jadi tidak bisa bermain lebih cepat lagi dan hanya mengikuti lawan saja," jelasnya.
Satu wakil Indonesia yang lolos ke semifinal, pasangan ganda putra Muhammad Juan Elgiffani/Muhammad Nendi Novatino juga harus menelan pil pahit. Mereka gagal ke final usai dihentikan wakil China, Chen Bo Yang/Liu Yi dengan skor 13-21, 21-13, 12-21.