(Malaysia International Series) Aurum Dipaksa Bermain Tiga Game

Aurum Oktavia Winata (Indonesia) menghadang serangan.
Aurum Oktavia Winata (Indonesia) menghadang serangan.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Aurum Oktavia Winata harus bermain tiga game pada laga babak kedua Malaysia International Series 2019, Rabu (19/6). Bertanding di Arena Badminton Perak, Malaysia, Aurum akhirnya berhasil memastikan satu tempat di babak ketiga lewat kemenangan 21-13, 19-21 dan 21-16 atas wakil tuan rumah, Kong Yi Jin dalam kurun waktu 41 menit.

Sebetulnya Aurum punya peluang untuk menyudahi pertarungan dalam dua game. Namun, Kong berhasil memanfaatkan momentum untuk mengejar ketertinggalan dan menutup game kedua dengan kemenangan.

“Tadi aku sempat kurang tenang di game keduanya, karena musuh mulai bisa membaca permainan aku. Selain itu aku juga mainnya jadi pengen buru-buru matiin bola dan banyak menyerang, makanya aku jadi kehilangan game kedua,” kata Aurum Oktavia Winata kepada Djarumbadminton.com.

“Tapi begitu masuk di game ketiga, aku berusaha untuk kontrol pikirannya. Berusaha untuk bermain tenang dan nggak terburu-buru. Alhamdulillah bisa balik lagi kaya di game pertama,” sambung pebulutangkis tunggal putri unggulan keempat ini.

Meski berhasil memetik kemenangan, namun Aurum mengaku belum puas dengan penampilannya hari ini. “Sebetulnya lawan nggak terlalu berbahaya, tapi memang aku ngerasa belum enak saja mainnya, belum keluar semua,” tuturnya.

Selanjutnya di babak tiga Malaysia International Series 2019, Aurum akan menghadapi tunggal putri Taiwan, Chiu Pin Chian yang berhasil mengalahkan wakil Indonesia, Made Dinda Surya Saraswati di babak kedua dengan skor 21-19 dan 21-11.

“Aku belum pernah ketemu lawan. Yang penting untuk pertandingan besok aku harus lebih fokus dan lebih tenang lagi aja supaya bisa enak mainnya,” tutupnya.

Sementara itu, sektor tunggal putri Indonesia berhasil meloloskan Malaysia International Series 2019. Selain Aurum, ada juga Putri Kusuma Wardani, Maharani Sekar Batari, Sri Fatmawati dan Asty Dwi Widyaningrum.