"Pertama-tama mengucap syukur Alhamdulillah hari ini diberikan kelancaran dan kemenangan. Senang dan bangga, bukan hanya karena juara tapi karena bisa menang lawan senior kami apalagi sudah sangat berpengalaman. Gelar ini kami persembahkan untuk keluarga yang sedang merayakan Hari Raya Idul Adha, untuk PBSI, dan seluruh support system kami," jelas Rian, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Alhamdulillah bersyukur bisa menang di pertandingan final hari ini. Minggu lalu kami menjadi runner-up dan hari ini kami bisa menjadi juara pastinya tidak mudah. Karena stamina sudah terkuras tapi kami bagaimana caranya untuk bangkit, untuk bisa lebih baik lagi," Fajar, menambahkan.
Fajar/Rian memang terlihat sangat siap di laga final kali ini. Kekalahan di final Malaysia Open 2022 minggu lalu karena faktor fisik dan fokus benar-benar mampu diperbaiki oleh pasangan nomor lima dunia ini.
"Kami memang sudah siap di pertandingan hari ini. Kami tidak mau kekalahan minggu lalu terulang. Minggu lalu kami merasakan stamina kami terkuras, jadi kami lebih menyiapkan stamina dan fokusnya," ungkap Fajar.
"Kami tidak terlalu memikirkan siapa lawan kami, walau lawan teman sendiri tapi kalau sudah di lapangan tetap namanya lawan. Kami juga kan mau titel untuk menambah kepercayaan diri," lanjutnya.
Sukses menambah jumlah gelar menjadi tiga dari enam kali masuk final sepanjang tahun 2022, Fajar/Rian merasa belum puas. Kejuaraan Dunia menjadi target utama berikutnya.
"Tetap banyak evaluasinya walau sudah dapat tiga gelar dan tiga runner up. Kami tetap tidak mau mudah puas karena masih banyak turnamen di depan yang ingin kami raih. Salah satunya Kejuaraan Dunia," ucap Rian.
"Untuk jangka pendek kami akan ke Singapore Open, semoga tetap bisa mempertahankan konsistensi dan performa permainan. Kalau bisa, raih gelar juga. Kami perlu poin untuk ke depan. Kalau ranking sudah tidak dibekukan nanti, kami mau naik peringkatnya yang pasti," demikian Fajar.