"Pertama-tama mengucap syukur, Puji Tuhan bisa bermain dengan baik dan menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Kondisinya tidak berbeda jauh dengan minggu lalu. Jadi tadi bagaimana mengadu strategi di lapangan," tutur Anthony, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Di gim pertama memang kondisi lapangan kurang baik. Jadi lawan lebih mengontrol permainan. Di gim kedua sebaliknya saya yang bisa mengontrol pertandingan. Di gim ketiga strateginya adalah bagaimana sebelum interval poin saya tidak terlalu jauh dari dia bilapun tertinggal," lanjutnya.
Pada gim penentuan, Anthony yang tertinggal 8-11 di interval mampu membalikkan keadaan hingga unggul match point 20-16. Namun, kemenangan tunggal putra peringkat enam dunia itu sempat tertunda setelah Nishimoto berhasil meraih empat poin beruntun untuk memaksakan setting.
"Di perjalanan gim ketiga itu sampai poin 20-16, saya memang lebih banyak menunggu dulu, tidak agresif melakukan serangan. Saya coba membuat dia lari ke depan, belakang, kiri dan kanan. Saat lawan salah membuang bola, baru saya menyerang," kata Anthony.
"Tapi sesudah match point, saya malah terburu-buru, inginnya menyerang duluan dan itu bikin dia lebih enak, apalagi defense-nya juga sedang bagus hari ini. Saat setting saya coba lebih tenang lagi saja," pungkasnya.