"Bersyukur tadi bisa menang apalagi saya mendapat tekanan terutama di gim kedua. Lawan benar-benar mempelajari permainan saya dan dia sebenarnya bisa menerapkan strategi, tapi beruntungnya keinginan saya untuk menang lumayan tinggi jadi saya tidak mau menyerah," jelas Jorji kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Selalu ingatin diri sendiri untuk coba terus walau banyak mati sendiri," Jorji, menambahkan.
Sim, lanjut Jorji, tidak mengubah pola permainan di gim pembuka maupun gim berikutnya. Namun, pebulu tangkis asal Wonogiri, Jawa Tengah itu mengaku kerap melakukan kesalahan sendiri. Sim pun diuntungkan dengan sejumlah kesalahan yang dilakukan Jorji. "Saya sebetulnya sudah tahu cara mengatasinya seperti apa, tapi beberapa poin saya terburu-buru ingin mendapat poin," ungkap Jorji, yang menempati unggulan ketujuh.
Di perempat final, Jorji akan menantang unggulan kedua dari China, Wang Zhi Yi. Setelah Putri Kusuma Wardani tersisih di babak pertama, Jorji menjadi satu-satunya harapan Indonesia di sektor tunggal putri. Namun, Jorji menilai, "Semakin ke sini saya semakin bisa mengesampingkan beban sebagai andalan pertama tunggal putri Indonesia. Di turnamen ini saya juga tinggal sendiri jadi bagaimana untuk fokus saja."
"Saya coba jadikan itu sebagai motivasi walau kadang memang kepikiran tapi kalau diingat-ingat, kalau terlalu dipikirkan pasti dampaknya tidak baik buat saya," pungkasnya.