Pasangan peringkat lima dunia ini sebetulnya sudah membuka permainan di game pertama dengan baik. Pada pertarungan game kedua pun permainan Fajar/Rian masih cukup mendominasi dengan terus memimpin perolehan angka sebelum Lee/Kim mampu menyamakan kedudukan menjadi 19-19. Sayangnya setelah itu, Fajar/Rian belum berhasil menjaga konsistensi mereka.
Memasuki game penentu, Fajar/Rian justru tampil di bawah tekanan dan terbawa irama serta pola permainan lawan hingga akhirnya kalah. Meski harus kalah dan belum berhasil melangkah ke babak final Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, Fajar/Rian mengaku tetap bersyukur atas pencapaian mereka di turnamen pembuka tahun ini.
“Pertama-tama, kita tetap bersyukur dengan hasil ini. Di game ketiga kita terbawa permainan mereka, mereka sudah dapat mainnya. Kita terbawa irama pelan mereka, pola main mereka defense balik serang,” kata Fajar Alfian soal permainan.
“Waktu di game kedua di angka 5-4, Lee servis dan bolanya seperti melintir dan pengembalian saya pun nyangkut. Memang sempat terpengaruh dari sini, poinnya langsung jauh. Tapi kita tetap bersyukur dengan hasil ini, tapi harus dievaluasi lagi,” sambung Muhammad Rian Ardianto menambahkan.
Dengan hasil ini, maka Indonesia harus ‘puasa’ mengirimkan wakilnya ke babak final Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500. Selain Fajar/Rian, tiga wakil lainnya seperti ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, ganda campuran, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan terpaksa kandas di babak semifinal.
“Evaluasinya, kita nggak boleh hilang fokus, harus cepat ubah strategi. Lawan seharusnya main di pola kita. Secara keseluruhan kita tidak puas, khususnya hari ini, kita seperti diakalin lawan, walau kita tahu mereka pemain berpengalaman, tapi seharusnya kita bisa cepat ganti strategi,” ungkap Fajar.