Penampilan Praveen/Melati di game pertama sebetulnya sudah baik dengan keberhasilannya mengatasi permainan Dechapol/Sapsiree. Sayang, pola permainan apik yang diperlihatkan Praveen/Melati mampu dibaca lawan pada game kedua. Untuk itu, pasangan Indonesia inipun mencoba mengubah skema permainannya. Namun, upaya yang dilakukan Praveen/Melati tak berbuah manis.
Dechapol/Sapsiree akhirnya mampu mengamankan kemenangan di game kedua dan game ketiga lewat pertarungan yang berlangsung selama 56 menit itu.
“Sebenarnya nggak ada kesulitan khusus, dan kita juga nggak melakukan kesalahan yang fatal. Tapi tadi kita ada ubah pola main di game kedua. Karena di game pertama mereka sudah tahu pola kita, jadi kita coba ubah pola tapi kita malah ada salah strategi main. Mereka juga kan sudah lebih lama pasangan dari kita, jadi kelebihannya mungkin di situ saja. Kedepannya kalau ketemu lagi, kita sudah tahu harus apa,” kata Praveen Jordan.
Tersingkir di babak perempat final Malaysia Masters 2019 BWF World Tour Super 500, Praveen/Melati akan langsung mempersiapkan diri jelang turnamen selanjutnya, yakni Daihatsu Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 500 yang akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pekan depan. Pasangan ganda campuran besutan PB Djarum Kudus ini berharap mampu memperbaiki penampilannya dan meraih hasil yang maksimal.
“Untuk turnamen berikutnya dimatangkan lagi pola main dan strateginya. Komunikasi sudah bagus, tinggal matangkan pola main aja. Kita akan berusaha yang terbaik,” pungkasnya.