"Pertama, Puji Tuhan bisa mengatasi kendala di lapangan dan bisa dikasih kemenangan juga. Pertandingan hari ini lebih ke kondisi di lapangan yang berangin kendalanya," kata Anthony, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Di gim pertama saya bisa menerapkan permainan yang normal, maksudnya lebih bebas bermainnya. Tapi di gim kedua, lapangan saya menang angin dan anginnya kencang. Saat saya unggul dua sampai tiga poin sempat satu atau dua kali mengangkat bola dan keluarnya cukup jauh jadi lumayan panik. Setelah itu, saya coba main datar-datar tapi malah terlalu terburu-buru jadinya out ke belakang, out ke samping, dan nyangkut net juga," jelas Anthony.
Pada gim penentuan, Anthony mencoba untuk menjauhkan poin terlebih dahulu sebelum interval. Ini dimaksudkan untuk meminimalisir kesempatan sang lawan mengejar saat perpindahan lapangan. "Di gim ketiga sebelum interval saya coba menjauhkan poin dulu karena pengaruh saat pindah lapangan dan Puji Tuhan-nya setelah interval saya bisa bermain lebih tenang, lebih berani menggunakan variasi juga terutama di bola depan," ujar Anthony.
Sudah lama tidak berdiri di podium tertinggi, membuat Anthony bertekad untuk memberikan yang terbaik di turnamen berlevel BWF Super 750 ini. Ia menganggap semua laga adalah final.
"Untuk selanjutnya saya harus lebih fokus menggunakan strategi dengan baik, lalu dari keyakinan dan ketenangan harus benar-benar mantap karena tadi pun kehilangan satu-dua poin langsung berpengaruh sekali kepada permainan saya," kata pemain kelahiran Cimahi, 20 Oktober 1996 itu.
"Target pasti mau jadi yang terbaik, sudah lama juga saya tidak naik podium dan juara. Tapi untuk mencapai ke sana tidak mudah jadi saya fokus satu pertandingan demi satu pertandingan dulu, anggap setiap laga adalah final," katanya lagi.
Senada dengan Anthony, Jonatan juga masih terkendala angin di lapangan yang tidak bisa diprediksi. Tapi ia bersyukur mampu melewatinya.
"Puji Tuhan hari ini permainan sudah sesuai dengan rencana. Hanya memang di gim kedua tadi kondisi anginnya yang luput dari ekspektasi saya. Tapi saya cukup senang karena bisa kembali ke performa yang bagus di gim ketiga," ungkap Jonatan alias Jojo.
"Tidak mudah ketika turnamen sebelumnya tidak bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan sekarang dimulai dengan kondisi lapangan yang berangin. Ini menjadi modal untuk saya. Semoga ke depannya bisa lebih enjoy mainnya, menerapkan strategi yang tepat dan betul-betul memanfaatkan kesempatan," ujar Jojo.
Sayang, langkah kedua tunggal putra ini gagal disamai dua tunggal putra lainnya. Chico Aura Dwi Wardoyo dihadang Sitthikom Thammasin (Thailand) 16-21, 21-16, 19-21 dan Tommy Sugiarto menyerah dengan skor tipis 21-15, 18-21, 20-22 dari Kenta Nishimoto (Jepang).