Mereka banyak sekali melakukan kesalahan sendiri sehingga membuat Fajar/Rian yang unggul dalam rekor pertemuan 5-1 cukup nyaman bermain.
Dikatakan Fajar/Rian, kunci kemenangan terletak pada mengendalikan permainan depan. "Alhamdulillah bersyukur karena ini pertandingan tidak mudah melawan tuan rumah dengan dukungan penonton yang begitu banyak. Walau rekor pertemuan kami menang, kalau sudah di lapangan saya rasa tidak ada pengaruhnya, seperti 0-0 lagi," tutur Fajar, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Hari ini kami berusaha mengendalikan permainan depan karena kalau sudah pegang bola depannya, akan sangat enak untuk menyerang. Di gim pertama dan kedua, terlihat sekali lawan tidak bisa keluar dari tekanan," lanjutnya.
Sudah tiba di partai final, Fajar/Rian mengaku belum puas. Mereka membidik gelar juara untuk menambah koleksi gelar BWF World Tour mereka tahun 2022 ini.
Sebelumnya, Fajar/Rian sudah juara di level Super 300 (Swiss Open) dan Super 500 (Indonesia Masters). "Rasanya senang dan bersyukur, tapi belum cukup sampai di sini, masih ada partai besok (Minggu, 3/7 --Red.), partai final. Kami tetap mau menampilkan yang terbaik untuk Indonesia," ungkap Fajar.
"Besok kami akan menyiapkan fisik dan mental, full recovery yang utama. Turnamen kan sudah beruntun terus, stamina dan fokus pasti terkuras. Jadi harus lebih disiapkan lagi," kata Rian.
Pasangan nomor tujuh dunia itu bertemu Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dari Jepang.