"Tadi kami main pantang menyerah dan berusaha terus saja. Meski ketinggalan terus berusaha," kata Fajar dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Lawan juga bermain baik. Tetapi kami tetap semangat untuk mengejar. Kami tidak panik," tambah Rian.
Menurut Fajar, Lamsfuß/Seidel rupanya memang sudah mempelajari habis penampilannya bersama Rian. Segala taktik, pola permainan, kelebihan dan kelemahan sudah diketahui lawan. "Lawan sudah mempelajari kami. Mulai dari servis, pembukaan, dan taktik strategi kami sudah diantisipasi lawan. Inilah yang membuat gim pertama terasa berbeda. Angkanya jauh, sekali," tutur Fajar.
"Lawan dari awal sudah siap. Mereka sempat mengontrol permainan kami," Rian, menimpali komentar pasangannya.
Namun, meski kembali tertinggal, Fajar/Rian terus berupaya. Bahkan di gim kedua, andalan Indonesia ini sempat ketinggalan 18-19. Namun, lewat perjuangan tanpa kenal lelah, pasangan ini bisa bangkit, mengejar, dan memetik kemenangan.
Begitu pula dengan di gim ketiga. ketika mereka ketinggalan 11-14. Namun, dengan ketenangan dan tidak panik, Fajar/Rian bisa mengejar dan jadi pemenang. "Di gim kedua saat tertinggal, kami tetap fokus dan yakin bisa. Pokoknya pantang menyerah dan terus berusaha," ujar Fajar.
"Kami tetap fokus, mengejar satu persatu. Berusaha agar permainan kami bisa lebih enak," demikian Rian.