Walau gagal melangkah ke semifinal, Ahsan/Hendra tetap merasa senang. Mereka sudah bertanding maksimal. "Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan, kendati hasilnya kalah. Selamat untuk lawan yang sudah bermain bagus. Penampilan kami tadi juga sudah maksimal," kata Ahsan.
Menurut Hendra, melalui siaran pers Humas PP PBSI, kekalahannya di babak delapan besar ajang berhadiah total 1,25 juta dolar AS tersebut karena Kang/Seo memiliki tenaga yang lebih kuat. Serangan dan pertahanannya demikian solid. "Mereka bermain bagus. Pertahanannya begitu rapat dan susah ditembus. Selain itu, serangan lawan juga lebih tajam. Berkali-kali kami serang, tetapi tidak tembus juga," ujar Hendra.
Dituturkan oleh Hendra, sebaliknya, saat dia dan Ahsan diserang, pada awalnya bisa bertahan. Tetapi lama-lama, pengembaliannya jadi tanggung dan makin mendapat serangan lebih tajam lagi. "Kami sudah berusaha, namun belum menang. Mereka bermain demikian cepat. Kami jadi sering keserang. Memang di gim kedua bisa mengimbangi dan menang," ucap Ahssn.
"Tetapi, pertahanan lawan juga sangat kuat. Rasanya tidak ada celah untuk ditembus. Saat bola kita angkat, pasti akan langsung diserang," tambahnya.
Menurut Hendra, peta persaingan sektor ganda putra dunia saat ini juga makin sengit. Tidak mudah baginya untuk bisa mempertahankan dominasinya seperti dulu lagi. "Kini, semua pasangan memiliki peluang yang sama untuk bisa jadi juara," ujar Hendra.
Setelah kegagalan ini, baik Hendra maupun Ahsan akan mengarahkan fokus ke turnamen selanjutnya, yaitu India Open di New Delhi dan Indonesia Masters di Jakarta. "Setelah ini, kami akan fokus dan persiapan untuk tampil ke India Open dan Indonesia Masters. Kami akan berusaha lagi," Hendra, menegaskan.
"Kami akan bersiap lagi ke India Open dan Indonesia Masters. Semoga hasilnya lebih baik," tambah Ahsan.