Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto mengatakan bila hasil kali ini jauh di luar dari perkiraan sebelumnya. “Ya harus kita akui, hasil ini tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan sebelumnya. Karena sebetulnya, kita harap paling tidak Indonesia mendapat satu gelar dari Malaysia Open ini. Tapi ternyata hasil berkata lain,” ujar Achmad Budiharto kepada Djarumbadminton.com.
Kendati demikian, Achmad Budiharto menuturkan bila sepanjang perhelatan Malaysia Open 2019 BWF World Tour Super 750 ini, Indonesia melihat adanya beberapa hal positif dari beberapa catatan. Salah satunya dari kesuksesan Jonatan Christie saat mengandaskan perlawanan pebulutangkis tunggal putra peringkat satu dunia asal Jepang, Kento Momota.
“Hasil positif itu antara lain peningkatan yang diperlihatkan Jonatan dengan keberhasilannya mengalahkan tunggal putra terbaik dunia. Setelah itu, ia juga berhasil mengalahkan Viktor Axelsen. Tentunya hal ini merupakan sebuah peningkatan yang sangat baik. Tapi sayang, harus kita akui juga bahwa Jonatan belum berhasil meruntuhkan kokohnya tembok Chen Long. Semoga kedepannya bisa diperbaiki lagi,” bebernya.
Selain itu, Budiharto juga memuji penampilan apik yang diperlihatkan pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lewat keberhasilannya memenangi duel kontra kompatriotnya yang merupakan pasangan ganda putra peringkat satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di babak perempat final.
“Di ganda putra kita juga ada hasil positif dan negatifnya. Positifnya adalah bahwa Fajar/Rian sudah bisa mensejajarkan diri dengan Kevin/Marcus. Tapi disisi lain, melihat dari pemainan tadi, kelihatannya Fajar/Rian kehabisan bensin, powernya habis, mungkin karena sudah habis-habisan melawan Kevin/Marcus, sehingga moment recovery ini harus lebih ditingkatkan lagi agar kedepannya bisa ditanggulangi,” pungkasnya.