Lawan Chou, Jonatan sudah menyiapkan strategi khusus. Dari awal pertandingan, Jonatan berusaha terus menekan Chou. Ia terus memimpin poin, 13-7, 19-11 dan menang 21-13, di game pertama.
Namun strategi yang sama tak bekerja di game dua. Jonatan malah kewalahan menghadapi pukulan yang dilepaskan Chou. Apalagi posisi lapangannya yang kalah angin, semakin menyulitkan pergerakannya.
“Dari awal saya sudah pasang strategi untuk menekan lebih dulu. Dan strateginya berjalan di game pertama. Mungkin karena kebantu menang angin juga. Pas masuk game kedua, lawan sudah lebih siap dan saya juga kalah angin. Saya mau ngejar juga poinnya kejauhan, jadi saya lebih mempersiapkan buat main di game ketiga aja,” jelas Jonatan.
Masuk di game penentu, Jonatan tampil lebih siap. Ia terus menekan lawan tanpa ampun, hingga menang meyakinkan 21-8.
Selanjutnya di babak dua, Jonatan masih menunggu lawan antara Hu Yun, Hong Kong dan Ajay Jayaram, India. Jonatan belum pernah berhadapan dengan dua calon lawannya tersebut. Namun ia bertekad untuk mengeluarkan permainan terbaiknya dan tampil percaya diri.
“Untuk main di lapangan ini saya rasa siapa saja bisa menang, asal berani dan percaya diri. Karena di sini menang angin dan kalah anginnya kerasa banget. Jadi buat besok saya mau main percaya diri aja dulu dan berusaha mengeluarkan permainan yang maksimal. Anggap aja ini lagi latihan, jadi semuanya bisa dikeluarin,” ujar Jonatan lagi.
Pertandingan lain di nomor yang sama tak berhasil diamankan pemain Indonesia. Tommy Sugiarto dan Ihsan Maulana Mustofa sama-sama harus kalah lebih awal.
Tommy kalah dari Wong Wing Ki Vincent, Hong Kong, 21-8, 16-21 dan 11-21. Sedangkan Ihsan dihentikan unggulan lima, Jan O Jorgensen, Denmark, dengan skor 12-21 dan 17-21.
Satu lagi wakil tunggal putra yang belum main adalah Anthony Sinisuka Ginting. Anthony akan ditantang wakil tuan rumah, Iskandar Zulkarnain Zainuddin. Di Malaysia Masters 2016 lalu, Anthony kalah dari Iskandar Zulkarnain, 18-21 dan 13-21.