“Kami semua bersemangat untuk bersaing dan bertemu lagi. Kami tahu para pemain Asia berada di puncak setiap saat. Orang Eropa terus bekerja keras untuk mendobrak tembok Asia. Itu sulit, tetapi kami akan melakukan yang terbaik setiap saat,” kata Carolina Marin dilansir situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
“Saya akan mencoba menikmatinya. Saya sangat senang bertemu lawan saya dan berbicara dengan mereka. Dan tentu saja, bertemu mereka di lapangan juga,” sambungnya menambahkan.
Pada Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, pekan depan, Marin akan mengawali petualangannya dengan bertemu tunggal putri Prancis, Qi Xuefei. “Saya akan siap untuk segalanya dan menganalisis lawan saya untuk strategi terbaik. Siapapun bisa memenangkan turnamen apapun dan pertandingan apapun. Saya ingin memastikan saya siap menghadapi lawan mana pun,” tuturnya.
“Saya merasa baik dan saya akan menampilkan kinerja yang baik saat saya kembali ke lapangan,” lanjut Juara Dunia tiga kali itu.
Sepanjang musim 2020, Marin tercatat sudah turun di tujuh kejuaraan. Sayangnya, dari tiga partai final yang telah dia jejaki, Marin belum sekalipun meraih gelar juara. Pada ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, Barcelona Spain Masters 2020 BWF World Tour Super 300 dan Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750, tunggal putri nomor enam dunia itu harus puas finis di posisi runner up.